Protokol Routing Indah Dapina Nurazizah_TI-4C

PROTOCOL ROUTING

 

Indah Dapina Nurazizah

Teknik Informatika

Universitas Sebelas April Sumedang

Jl. Angkrek Situ No.19,Situ, Kec. Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat 45371

email : a2.2000051@mhs.stmik-sumedang.ac.id

 

 

ABSTRAK

Router merupakan salah satu perangkat keras jaringan komputer yang banyak
digunakan dalam jaringan komputer. Fungsi router pada jaringan komputer adalah
untuk melakukan proses routing atau penghalaan. Apabila diibaratkan sebagai sebuah
jalur transportasi di darat, maka router bertugas untuk melakukan penghalaan pada jalur mana saja yang akan dilewati oleh sebuah kendaraan. Dalam aplikasinya terdapat sebuah istilah, yaitu proses routing. Proses routing sendiri berarti merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk melakukan penghalaan, yaitu sebuah protocol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Ketika proses routing terjadi, maka seorang administrator dapat memilih proses routing berdasarkan tabel routing yang sudah dibuat. Jenis Router Secara harafiah, routing sendiri merupakan suatu proses dimana sebuah router melakukan proses forward dari sebuah paket ke dalam jaringan yang dituju. Sebuah router membuat keputusan penghalaan berdasarkan IP address yang dituju oleh paket data tersebut. Semua router yang digunkaan untuk melakukan proses routing menggunakan IP address tujuan untuk mengirim paket..

 

 

Kata Kunci - Infoman’s journal, Fungsi Utama Rounting Table Pada Router

 

 

1.    PENDAHULUAN

Routing adalah proses mengirim data maupun informasi dengan meneruskan paket data yang ditransfer dari jaringan yang satu ke jaringan lainnya. Sementara itu, router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, yakni melalui sebuah proses routing.

a.      Definisi Routing

Berdasarkan jurnal Kajian Algoritma Routing dalam Jaringan Komputer oleh Doro Edi, routing adalah proses tempat sesuatu dibawa dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Contoh riil sesuatu yang membutuhkan perpindahan rute adalah surat, panggilan telepon, perjalanan kereta api, dan lain sebagainya. Untuk dapat melakukan routing, kamu perlu mengetahui alamat tujuan yang akan dikirim dan juga mengenali sumber informasi seperti mengetahui alur tujuan router. Kemudian, kamu juga perlu untuk menemukan dan memilih rute dalam proses routing. Setelah itu kamu harus melakukan verifikasi routing untuk memastikan ketepatan data atau informasi yang dikirim.

 

b.      Routing Protocol

Routing Protocol adalah komunikasi antar router untuk menemukan jalur terbaik dalam mencari sebuah alamat tertentu dengan cara pertukaran informasi antar router satu dengan yang lain. Menurut Bradley Mitchell (2016) setiap routing protocol mempunyai 3 fungsi dasar yaitu discovery (mengenali router lain pada jaringan), route management (melacak semua jalur yang memungkinkan untuk dilewati data), path determination (menentukan jalur secara dinamis).

c.       Dynamic routing 

Routing yang bekerja secara dinamis dan otomatis oleh suatu software routing yang berjalan pada router .

Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari sebuah tabel routing:

1.       Memberikan informasi

mengenai jalur mana yang harus dilewati oleh sebuah paket data Fungsi tabel routing yang pertama adalah agar router mengetahui informasi mengenai jalur atau rute mana saja yang harus dilewati oleh sebah paket data. Hal ini tentu saja sangat penting, karena kondisi rute yang dipilih akan mempengaruhi banyak hal dalam pengiriman sebuah paket data. Misalnya saja kecepatan transfer, ataupun kecepatan koneksi yang dimiliki. Dengan adanya tabel routing, maka setiap router baik static maupun dinamis akan mengetahui jalur mana yang harus dilewati. Hal ini bisa diibaratkan dengan perjalanan jarak jauh dengan menggunakan kendaraan. Apabila sudah memilki peta (analogi dari tabel routing), maka kita pun akan menjadi lebih mudah dalam mencapai tujuan kita.

2.       Menutup atau membuka jalur dari sebuah paket data

Tabel routing juga memiliiki fungsi untuk membuka dan juga menutup jalur yang akan digunakan. Misalnya, ketika ada jalur baru yang akan dibuka untuk dilewati paket data, maka tabel routing akan dirubah, sehingga nantinya router akan mengirimkan paket data meewati jalur yang abru. Begitu pula sebaliknya. Apabila tabel routing memiliki konfigurasi untuk menutup salah satu jalur, maka router tidak akan mengirimkan paket data menuju jalur yang sudah ditutup dalam tabel routing tersebut. Karena itu, tabel routing sangat penting fungsinya dalam proses routing.

3.       Membantu router dalam melakukan konfigurasi dari alamat IP route

Tabel routing nantinya juga akan berisi konfigurasi dari jalur yang akan dilewati oleh paket data. Dengan adanya tabel routing ini, maka router akan lebih mudah dalam mengkonfigurasi IP route yang harus dituju.

4.      Mencegah terjadinya kesalahan pengiriman paket data

Dengan fungsi tabel routing yang membantu melakukan proses konfigurasi dari IP Route, maka hal ini tentu saja akan membantu proses pengiriman paket data mengalami kesalahan kirim. Router akan mengirimkan paket data sesuai dengan alamat IP route yang sudah ada di dalam tabel routing, sehingga hal ini akan menghindari terjadinya kesalahan dalam melakukan proses pengiriman atau transmisi data. Tabel Routing pada Static Routing Static routing atau routing statis merupakan proses routing yang menggunaan router statis, dimana semua proses routing dilakukan secara manual oleh seorang administrator. Kerja administrator akan menjadi lebih berat, karena mereka bertanggung jawab penuh terhadap router-router dan juga proses routing yang dijalankan oleh masing-masing router tersebut.
 

2.      PEMBAHASAN

Jenis Konfigurasi Routing

Mengutip dari jurnal Analisis Unjuk Kerja Perbandingan Protokol Routing, Routing Information Protocol (RIP) dan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) oleh Adika Dwi A. P., berikut jenis-jenis konfigurasi routing:

1. Static Routing

Static Routing adalah pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer. Static route adalah rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan ke route table suatu router.

Static route ini mendefinisikan alamat IP hop router berikutnya dan interface lokal yang digunakan untuk meneruskan paket ke tujuan tertentu.

 

2. Dynamic Routing

Dyanmic Routing adalah cara yang digunakan untuk melepaskan kewajiban mengisi pintu masuk forwarding table secara manual.

Protokol routing mengatur berbagai router yang ada sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain. Selain itu, saling memberikan informasi 3. Protocol Routing

Protocol routing adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing dan akan membentuk sebuah tabel routing, sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas.

Menurut jurnal Analisis Unjuk Kerja Perbandingan Protokol Routing, Routing Information Protocol (RIP), dan Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP) oleh Adika Dwi A. P., berikut penjabaran protocol routing:

·         Interior Routing Protocol

Interior Routing Protocol biasanya digunakan pada jaringan yang bernama Autonomous System. Hal itu merujuk pada sebuah jaringan yang berada hanya dalam satu kendali teknik.

Di dalamnya terdiri dari berbagai subnetwork dan gateway yang berhubungan satu sama lain. Interior routing diimplementasikan melalui: RIP, OSPF, EIGRP.

·         Exterior Routing Protocol

Pada dasarnya Internet terdiri dari berbagai Autonomous System yang berhubungan satu sama lain dan untuk menghubungkan Autonomous System dengan yang lainnya.

yang dapat mengubah isi forwarding table.

Dalam proses tersebut, Autonomous System menggunakan exterior routing protocol sebagai pertukaran informasi routing.

·         Exterior Gateway Protocol (EGP)

Exterior Gateway Protocol (EGP) adalah protokol yang mengumumkan kepada Autonomous System lainnya tentang jaringan yang berada di bawahnya.

Jika sebuah Autonomous System ingin berhubungan dengan jaringan yang ada di bawahnya, sistem harus melalui jaringan tersebut sebagai router utama.

Routing Protocol adalah komunikasi antar router untuk menemukan jalur terbaik dalam mencari sebuah alamat tertentu dengan cara pertukaran informasi antar router satu dengan yang lain. Menurut Bradley Mitchell (2016) setiap routing protocol mempunyai 3 fungsi dasar yaitu discovery (mengenali router lain pada jaringan), route management (melacak semua jalur yang memungkinkan untuk dilewati data), path determination (menentukan jalur secara dinamis).

Routing Protocol dibagi menjadi 2 yaitu :

a.       Static routing : rute yang dibuat secara manual oleh administrator kedalam konfigurasi router untuk mendefinisikan lewat interface mana
paket data akan dilewatkan.

Kelebihan static routing :

1)      Meringankan kinerja processor router

2)      Routing statis lebih aman dibandingkan routing dinamis

3)      Pengiriman paket data lebih cepat karena jalur atau rute sudah di ketahui terlebih dahulu

Kekurangan static routing :

a)      Hanya dapat digunakan untuk jaringan berskala kecil

b)      Administrator jaringan harus mengetahui semua informasi dari masing-masing router yang digunakan

c)      Semakin besar topology semakin rumit karena konfigurasi router dilakukan dengan cara manual atau menginput satu persatu command yang diperlukan Karena banyaknya router yang harus diinput satu persatu, faktor human error atau kesalahan input akan lebih sering terjadi pada sesi ini


· Dynamic routing

routing yang bekerja secara dinamis dan otomatis oleh suatu software routing yang berjalan pada router. Dinamakan dynamic routing karena router akan dapat menentukan secara otomatis lewat mana suatu paket dengan sebuah tujuan akan dikirimkan.


Kelebihan dynamic routing :

1)      Waktu yang digunakan dalam konfigurasi tiap router tergolong cepat.

2)      Dapat langsung beradaptasi pada perubahan jaringan (secara otomatis mengenali dan meng update routing table)

3)       Lebih sedikit kemungkinan kesalahan input command saat konfigurasi router
Sangat mendukung untuk jaringan berskala besar


Kekurangan dynamic routing :

1)      Membutuhkan resource memori dan CPU yang lebih besar dibandingkan jika hanya melakukan static routing

2)      Membutuhkan kemampuan yang lebih dari administrator. Administrator harus mempunyai kemampuan lebih dalam untuk konfigurasi, pengujian, serta troubleshoot routing, karena lebih susah pada saat melacak permasalahan pada suatu topologi jaringan dalam lingkup besar

3)      Kecepatan pengenalan dan kelengkapan IP Table terbilang lama karena router melakukan broadcast ke semua router lainnya sampai ada yang cocok sehingga setelah konfigurasi harus menunggu beberapa saat agar setiap router mendapat semua alamat IP yang ada.


2.2 EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol)


EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah sebuah
metode Routing Protocol lanjutan dari pengembangan IGRP (Interior Gateway
Routing Protocol). EIGRP juga disebut sebagai Advanced Distance Vector
Protocol.


· Distance Vector Protocol


Distance Vector Protocol adalah proses routing berdasarkan arah dan jarak dengan membentuk tabel routing dalam jaringan tertentu dengan cara setiap router memberikan informasi mengenai keadaan jaringan yang diketahui router tersebut kepada router-router tetangganya setiap selang waktu tertentu.

 Kelebihan Distance Vector Protocol :

1)      Lebih stabil karena tidak terlalu banyak menggunakan memori

2)       Lebih mudah untuk di maintenance dan di implementasikan


Kekurangan Distance Vector Protocol :

1)       Skala jaringan terbatas.

2)      Membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai convergence
(update dikirim dengan interval waktu tertentu)
.

3)      Rentan terjadinya routing loop. (routing loop adalah kondisi dimana paket yang dikirimkan secara berlanjut dalam suatu network yang tidak akan pernah menjangkau network tujuan)

4)      Mulai dari tahun 2013 sampai saat ini EIGRP sudah bisa digunakan pada semua router (tidak hanya router cisco) terlebih lagi EIGRP memuat beberapa protocol penting yang secara baik meningkatkan efisiensi penggunaannya ke routing protocol lain (Ankit Sharma & Sheilly Padda, 2012).

Teknologi yang merupakan kunci utama pada proses routing protocol
EIGRP adalah :


 Protocol-dependant Modules


EIGRP dapat mendukung beberapa jenis protokol lainnya seperti IPv4 dan IPv6. PDM bertanggung jawab untuk lapisan jaringan tugas-tugas protocol khusus. Contohnya adalah modul EIGRP, yang bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima paket EIGRP yang dikemas dalam IPv4 dan juga PDM dalam EIGRP bertanggung jawab untuk mendistribusikan rute yang dipelajari oleh protokol routing lain.

PDM bertanggung jawab untuk tugas-tugas routing yang spesifik untuk setiap protokol jaringan tertentu, termasuk :

1)      Melakukan maintenance untuk Topology Table dan neighbor table.

2)      Membangun dan menerjemahkan protokol paket khusus untuk DUAL.

3)      Sebagai penghubung antara DUAL ke protokol routing tabel yang lebih spesifik.

4)      Melakukan fungsi redistribusi ke dan dari routing protokol lain.


 Reliable Transport Protocol (RTP)

Reliable disini menggambarkan bahwa akan ada acknowledgement atau konfirmasi untuk memastikan bahwa setiap paket-paket yang dikirimkan telah diterima dengan baik. Meskipun demikian, pada EIGRP ada juga paket yang tidak membutuhkan acknowledgement, contohnya Hello Packet. RTP bertanggung jawab untuk menjamin pengiriman dan penerimaan paket EIGRP ke semua router. RTP juga mendukung perpaduan pengiriman paket secara unicast ataupun multicast. Untuk efisiensi hanya beberapa paket EIGRP yang dikirimkan. Pada jaringan multi access yang mempunyai kemampuan untuk mengirimkan paket secara multicast seperti Ethernet, tidak perlu mengirimkan Hello Packet ke semua router tetangga secara individu. Untuk alasan tersebut, EIGRP mengirimkan single multicast Hello Packet yang berisi sebuah indicator yang menginformasikan si penerima bahwa paket tidak perlu dibalas. Tipe paket yang lain seperti Update Packet mengindikasikan bahwa balasan terhadap paket tersebut diperlukan. RTP memuat sebuah ketentuan untuk mengirimkan paket multicast secara cepat ketika balasan terhadap paket sedang ditunda, yang membantu memastikan sisa waktu untuk convergence rendah didalam keberadaan bermacam-macam kecepatan links.


Neighbor
Discovery  Recovery


Merupakan proses dimana router-router saling bertukar informasi dan mempelajari informasi
dari router-router lain yang terhubung kepadanya (router tetangga). Router juga harus mengetahui ketika terjadi sesuatu pada neighbor-nya. Mekanisme neighbor discovery / recovery mengijinkan router secara dinamis mempelajari router lain yang secara langsung
terhubung ke jaringan mereka. Router juga harus mengetahui ketika router tetangganya tidak dapat lagi dijangkau. Proses ini dicapai dengan low-overhead yang secara periodic mengirimkan Hello Packet yang kecil. Selama router menerima Hello Packet dari router tetangga, router tersebut menganggap bahwa router tetangga tersebut masih berfungsi. Dan
keduanya masih bisa melakukan pertukaran informasi.


 DUAL (Diffusing Update Algorithm)

 

Diffusing Update Algorithm adalah mekanisme perhitungan rute terbaik yang digunakan pada protokol routing EIGRP. Satuan jarak yang digunakan disebut dengan metric, dan metric inilah yang menjadi patokan untuk memilih jalur yang efisien dan loop-free. Jika terjadi sesuatu pada jalur utama (successor), protokol routing EIGRP dapat menggunakan jalur backup (feasible successor) yang tersimpan pada Topology Table tanpa perlu perhitungan ulang. Barulah ketika tidak ada feasible successor sekalipun, EIGRP dapat melakukan perhitungan ulang, dimana hal ini tentunya akan berdampak pada waktu konvergensi yang menjadi sedikit lebih lama. Wildcard mask adalah parameter access list yang menentukan alamat IP yang harus diperiksa atau pengertian lainnya adalah kumpulan 32 bit yang digunakan untuk mengenali alamat IP. Wildcard mask itu adalah lawan atau kebalikan dari subnet mask. Jika jumlah bit yang bernilai 1 pada subnet mask akan berubah menjadi 0 pada wildcard mask, demikian dengan jumlah bit yang bernilai 0 pada subnet mask akan berubah menjadi 1 pada wildcard mask. Route Summarization adalah menggabungkan beberapa network menjadi sebuah atau beberapa network yang bertujuan untuk mengurangi jumlah routing table yang di konfigurasi ke tetangganya sehingga membuat proses pencarian menjadi lebih efisien, karena lebih sedikit rute yang dicari. Secara default, EIGRP sendiri sudah mendukung fitur yang disebut auto-summary, dimana auto-summary akan secara otomatis melakukan summarization beberapa subnet kedalam bentuk major network classful untuk setiap subnet atau network yang akan di advertise melewati boundary (batas) major network yang berbeda. EIGRP Route Authentication menyediakan otentikasi MD5 routing update dari routing protocol EIGRP. MD5 memiliki kemampuan untuk mencegah pengenalan paket yang tidak sah atau pesan routing palsu dari sumber yang tidak disetujui. Setiap key memiliki identifier sendiri yang disimpan secara lokal. Perangkat lunak ini memeriksa key number dalam urutan dari terendah ke tertinggi, dan menggunakan kunci valid yang pertama.

Redistribute fungsinya untuk menyebarkan network antar routing protocol yang berbeda atau sebuah router yang mengambil informasi routing yang telah ada dalam satu routing. Redistribution adalah metode routing protokol yang digunakan untuk meredestribusikan/meneruskan suatu routing protokol ke routing protokol yang lain agar dapat saling menukarkan/meng-advertise routing table masing-masing. Pada penelitian ini membatasi penelitian terhadap kualitas delay dalam redistribution OSPF dan EIGRP dibandingkan dengan topologi jaringan OSPF dan EIGRP tunggal. Selain itu dilakukan juga perhitungan trace route pada jaringan redistribution secara perhitungan maupun simulasi. (Dwi Aryanta & Bayu Agung Pranata, 2014). Konvergensi adalah bagian dari proses update tabel routing. Ketika link gagal atau ada perubahan rute, informasi terbaru dikirim ke seluruh jaringan yang menggambarkan perubahan dalam topologi jaringan. Setiap router kemudian menjalankan algoritma routing, melakukan perhitungan ulang, dan membangun tabel routing baru. Setelah semua router memperbarui tabel routing-nya maka konvergensi selesai. Konvergensi merupakan proses routing dinamis, dimana update tabel routing terjadi secara otomatis. Protokol routing dinamis sangat cocok untuk network besar, sedangkan protokol routing statis cocok untuk network yang berskala kecil.

 

Tipe Packet EIGRP

1.       Hello Packets

Hello Packets adalah paket yang dikirp oleh router untuk mengetahui
apakah router neighbor (tetangga) masih hidup ataukah dalam keadaan mati. Dalam
Hello Packets tersebut mempunyai hold time dan bila jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas Hello Packet tadi, maka router tersebut dianggap mati. Secara default, hold time mempunyai interval 3 kali, atau 15 detik. Jika waktu berakhir maka EIGRP mendeklarasikan bahwa rute tadi sedang down (mati).

2.      Update Packets

Update Packets adalah paket yang digunakan untuk menyebarkan informasi
routing, dan Update Packet dikirim hanya jika diperlukan saja. Update Packet hanya berisi informasi routing yang dibutuhkan dan dikirim hanya kepada router yang memerlukan informasi routing. Update Packet terjadi jika ada network baru yang tersedia, jaringan yang ada menjadi tidak tersedia, maupun perubahan yang terjadi dalam metric routing jaringan yang ada. Karena yang dikirim hanya informasi routing yang diperlukan, EIGRP dapat meminimalkan bandwith yang diperlukan untuk mengirim update atau pembaharuan.


3.  Acknowledgement Packets


Acknowledgement Packets adalah EIGRP Hello Packet tanpa menggunakan data apapun dan fungsi utamanya sebagai konfirmasi atas Update Packet, Query Packet serta Reply Packet. EIGRP baru dapat mengirimkan Acknowledgement Packet saat pengiriman reliable digunakan atau pada saat mengirim Update Packet. Acknowledgement Packet selalu dikirimkan sebagai unreliable unicast.


4. Query Packets

Query Packets adalah sebuah request atau permintaan yang dilakukan secara multicast ataupun unicast dan balasan atau replies selalu dikirim secara unicast yang fungsinya untuk meminta sebuah rute (route). Selama mengirimkan Query Packet, setiap router akan melanjutkan Query Packet tersebut sampai nantinya ditemukan sebuah router yang akan mengirimkan Reply Packet sebagai informasi bagaimana caranya untuk menuju ke sebuah jaringan tertentu.

5.  Reply Packets

Reply Packets adalah sebuah paket unicast yang dikirim oleh suatu router
yang sebelumnya menerima Query Packet dan Reply Packet berfungsi untuk
menjawab Query Packet tersebut dari router lain.

 

3.     KESIMPULAN

Apabila diibaratkan sebagai sebuah jalur transportasi di darat, maka router bertugas untuk melakukan penghalaan pada jalur mana saja yang akan dilewati oleh sebuah kendaraan. Proses routing sendiri berarti merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk melakukan penghalaan, yaitu sebuah protocol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain. Jenis Router Secara harafiah, routing sendiri merupakan suatu proses dimana sebuah router melakukan proses forward dari sebuah paket ke dalam jaringan yang dituju.

Sementara itu, router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, yakni melalui sebuah proses routing. Untuk dapat melakukan routing, kamu perlu mengetahui alamat tujuan yang akan dikirim dan juga mengenali sumber informasi seperti mengetahui alur tujuan router. Routing Protocol Routing Protocol adalah komunikasi antar router untuk menemukan jalur terbaik dalam mencari sebuah alamat tertentu dengan cara pertukaran informasi antar router satu dengan yang lain. Menurut Bradley Mitchell (2016) setiap routing protocol mempunyai 3 fungsi dasar yaitu discovery (mengenali router lain pada jaringan), route management (melacak semua jalur yang memungkinkan untuk dilewati data), path determination (menentukan jalur secara dinamis).

Dynamic routing Routing yang bekerja secara dinamis dan otomatis oleh suatu software routing yang berjalan pada router . Berikut ini adalah beberapa fungsi utama dari sebuah tabel routing: Memberikan informasi mengenai jalur mana yang harus dilewati oleh sebuah paket data Fungsi tabel routing yang pertama adalah agar router mengetahui informasi mengenai jalur atau rute mana saja yang harus dilewati oleh sebah paket data. Hal ini tentu saja sangat penting, karena kondisi rute yang dipilih akan mempengaruhi banyak hal dalam pengiriman sebuah paket data. Dengan adanya tabel routing, maka setiap router baik static maupun dinamis akan mengetahui jalur mana yang harus dilewati.

Menutup atau membuka jalur dari sebuah paket data Tabel routing juga memiliiki fungsi untuk membuka dan juga menutup jalur yang akan digunakan. Apabila tabel routing memiliki konfigurasi untuk menutup salah satu jalur, maka router tidak akan mengirimkan paket data menuju jalur yang sudah ditutup dalam tabel routing tersebut. Membantu router dalam melakukan konfigurasi dari alamat IP route Tabel routing nantinya juga akan berisi konfigurasi dari jalur yang akan dilewati oleh paket data. Dengan adanya tabel routing ini, maka router akan lebih mudah dalam mengkonfigurasi IP route yang harus dituju.

Mencegah terjadinya kesalahan pengiriman paket data Dengan fungsi tabel routing yang membantu melakukan proses konfigurasi dari IP Route, maka hal ini tentu saja akan membantu proses pengiriman paket data mengalami kesalahan kirim. Router akan mengirimkan paket data sesuai dengan alamat IP route yang sudah ada di dalam tabel routing, sehingga hal ini akan menghindari terjadinya kesalahan dalam melakukan proses pengiriman atau transmisi data. Tabel Routing pada Static Routing Static routing atau routing statis merupakan proses routing yang menggunaan router statis, dimana semua proses routing dilakukan secara manual oleh seorang administrator.

 

Static route adalah rute-rute ke host atau jaringan tujuan yang dimasukkan secara manual oleh administrator jaringan ke route table suatu router. Protocol Routing Protocol routing adalah suatu aturan yang mempertukarkan informasi routing dan akan membentuk sebuah tabel routing, sehingga pengalamatan pada paket data yang akan dikirim menjadi lebih jelas.

References

 

[1]       O. M. Febriani and A. S. Putra, “Sistem Informasi Monitoring Inventori Barang Pada Balai Riset Standardisasi Industri Bandar Lampung,” J. Inform., vol. 13, no. 1, pp. 90–98, 2014. Tri, M. R, 2014

[2]       A. S. Putra, “Paperplain: Execution Fundamental Create Application With Borland Delphi 7.0 University Of Mitra Indonesia,” 2018.

[3]       A. S. Putra, “2018 Artikel Struktur Data, Audit Dan Jaringan Komputer,” 2018.

[4]       A. S. Putra, “ALIAS MANAGER USED IN DATABASE DESKTOP STUDI CASE DB DEMOS.”

[5]        A. S. Putra, “COMPREHENSIVE SET OF  PROFESSIONAL FOR DISTRIBUTE COMPUTING.”

[6]       A. S. Putra, “DATA ORIENTED RECOGNITION IN BORLAND DELPHI 7.0.”

[7]       A. S. Putra, “EMBARCADERO DELPHI XE 2 IN GPU- POWERED FIREMONKEY APPLICATION.”

[8]       A. S. Putra, “HAK ATASKEKAYAAN INTELEKTUAL DALAM DUNIA TEKNOLOGY BERBASIS REVOLUSI INDUSTRI 4.0.”

[9]       A. S. Putra, “IMPLEMENTASI PERATURAN PERUNDANGAN UU. NO 31
TAHUN 2000 TENTANG
DESAIN INDUSTRI BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY.”

[10]    A. S. Putra, “IMPLEMENTATION OF PARADOX DBASE.”

[11] https://www.google.com/search?q=protocol+routing&oq=protocol+routing aqs=chrome..69i57j0i512l2j0i10l4j0i512j0i10l2.733j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8

[12] https://www.google.com/search?q=manfaat+protokol+rounting&client=firefox-b-d&ei=1p17Yu2kD_Xez7sPr5WDiAc&ved=0ahUKEwjt55npq9f3AhV173MBHa_KAHEQ4dUDCA0&uact=5&oq=manfaat+protokol+rounting&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EAM6BwgAEEcQsAM6CAgAEA0QChAeOgYIABANEB46CAgAEAgQDRAeOgQIABANOggIABANEAUQHjoECCEQCkoECEEYAEoECEYYAFCdBlitJGD8J2gCcAF4AIAB5AKIAekPkgEHMC43LjIuMZgBAKABAcgBCMABAQ&sclient=gws-wiz

[13]    https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=protocol+routing

 

 

Komentar